4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Beroperasi Pada 2018
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Bayu) akan mulai beroperasi pada tahun ini untuk mengalirkan pasokan listrik di sejumlah wilayah di Tanah Air. Indonesia membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Bayu) berskala besar.
Pembangunan pembangkit listrik energi ramah lingkungan ini saat ini dalam proses pembangunan dan beberapa diantaranya sudah siiap untuk dioperasikan. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi mengungkapkan jika pembangkit tenaga angin yang sudah siap beroperasi adalah PLTB Sidrap.
4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Beroperasi Pada 2018
PLTB Sidrap I dan II berada di Sulawesi Selatan dan memiliki kapasitas kontrak 70 Mega Watt dan 50 Mega Watt. Pembangkit listrik tenaga angin lainnya adalah PLTB Jeneponto yang berada di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 60 Mega Watt, dan PLTB Bayu Tanah Laut yang berada di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan kapasitas 70 Mega Watt pada tahap I, tahap II sebesar 20 Mega Watt, dan tahap III sebesar 60 Mega Watt.
Agung menambahkan jika PLTB yang dibangun merupakan pembangkit energi baru terbarukan yang terjangkau buat masyarakat. Sehingga target energi baru terbarukan tercapai dan harga listrik dapat dijangkau masyarakat dengan harga yang murah.
Menurutnya, pemerintah juga sudah berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Jika hal ini dapat menambah kontribusi nyata bagi kebutuhan listrik Tanah Air maka pemerintah akan mendukung pembangungan pembangkit listrik tenaga angin di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sejak 2011 pembangkit listrik terbarukan di Indonesia tumbuh hingga 10 persen setiap tahunnya. 2011 energi baru terbarukan memiliki kapasitas sebesar 5,16 GW, 2012 meningkat 62 persen menjadi 5,48 GW. Tahun 2013 tumbuh 21,1 persen menjadi 6,6 GW, tahun 2014 naik 13,3 persen menjadi 7,5 GW.
Pada tahun 2015-2016 mencapai angka 8,4 GW dan 8,8 GW, dan pada 2017 energi baru terbarukan mencapai tingkat 9,1 GW. Hal ini tentu menjadi bukti dari komitmen pemerintah dalam mengembangkan energi baru terbarukan.
Dengan pertumbuhan tersebut, Indonesia hingga kini menikmati elektrafikasi mencapai 94,91 persen dan diperkirakan dapat mencapai tingkat 99,99 persen pada 2019.