Pemerintah Utus 6 Perusahaan Cari Potensi Energi Tersembunyi di Indonesia
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengutus 6 perusahaan badan usaha untuk mencari harta karun potensi energi di Indonesia yang selama ini masih belum tereksplorasi secara baik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyerahkan surat penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (PSPE) kepada 6 perusahaan yang sudah ditunjuk.
Melihat berbagai potensi sumber daya alam dan mineral di Indonesia yang bagitu besar memang sampai saat ini masih banyak potensi yang belum bisa dieksplorasi secara maksimal. Bahkan ada beberapa potensi yang sampai sekarnag masih belum tergarap. Hal inilah yang mendasari pemerintah untuk melakukan pencarian harta karun energi dan sumber daya mineral di Indonesia.
Enam perusahaan itu adalah :
Pertama, PT Star Energy. PSPE ini untuk daerah Gunung Hamiding, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dengan rencana investasi US$ 23,69 juta. Lalu, di Suoh Sekincau Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dengan rencana investasi US$ 15,53 juta.
Kedua, PT Hitay Energy untuk Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu dengan rencana investasi US$ 6,18 juta. Serta, PSPE di daerah Geureudong, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh dengan rencana investasi US$ 29,26 juta.
Ketiga, PT EDC Indonesia untuk PSPE di Graho Nyabu, Kabupaten Merangin, Kabupaten Provinsi Jambi dan Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu dengan rencana investasi US$ 10,05 juta.
Keempat, PT Optima Nusantara Energi mendapat PSPE di Simbolon Simosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Asahan, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Karo Provinsi Sumatera dengan rencana investasi US$ 39,0 juta.
Kelima, PT Sumbawa Timur Mining mendapat PSPE di Hu’u Daha Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan rencana US$ 11,57 juta.
Keenam, PT ORMAT Geothermal Indonesia untuk PSPE di Klabat Wineru, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dengan rencana investasi US$ 11,19 juta.