Indonesia-Pakistan Siap Perkuat Kerjasama Perdagangan
Salah satu mitra perdagangan Indonesia di pasar internasional adalah Pakistan. Salah satu kerjasama yang sudah lama terjalin adalah kerjasama perdagangan komoditi minyak sawit. Indonesia menjadi pengekspor minyak sawit terbesar bagi Pakistan 80% kemudian Malaysia 20%.
Untuk semakin menguatkan kerjasama kedua Negara, beberapa waktu yang lalu Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri (tengah) dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono (kanan) mengunjungi Pakistan untuk membicarakan peningkatan kerjasama di sektor komoditi minyak sawit.
Untuk meningkatkan pangsa pasar komodiit ekspor sawit Indonesia, pemerintah Indonesia secara intens membangun komunikasi dengan eksportir maupun mitranya di Pakistan. Dengan begitu hal-hal yang terindikasi dapat merugikan ekspor sawit Indonesia bisa dideteksi dan ditangani sedini mungkin dan mendapatkan penanganan maksimal.
Sebelumya pihak Indonesia dan Pakistan memang sudah menginisiasi Indonesia-Pakistan Palm Oil Joint Committee yang memungkinkan adanya komunikasi yang intens untuk mengatasi persoalan ekspor sawit yang muncul.
Selain menjalin komunikasi dengan para pengusaha sawit di Pakistan dan pemerintah Pakistan cara lain yang ditempuh Pemerintah Indonesia juga kerap menggelar promosi produk-produk sawit Indonesia. Tahun ini, pemerintah melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Karachi menyelenggarakan Conference and Exhibition on Indonesian Palm Oil (CEIPO) 2018 di Karachi, Pakistan, pada 6 September 2018.
Kegiatan ini terdiri atas seminar dan pameran yang diselenggarakan secara bersamaan dalam satu hari dan mengundang pembicara serta perusahaan di sektor industri minyak kelapa sawit baik dari Indonesia maupun Pakistan.
Begitu besar potensi ekspor Indonesia disegala pasar komoditi, namun memang pemerintah masih berusaha semaksimal mungkin untuk mengangkat beberapa komoditi pasar potensial untuk ekspor. Beberapa kebijakan juga diterbitkan agar sektor ekspor Indonesia mampu terpacu.
Menekan impor adalah dan mempermudah izin ekspor adalah hal krusial yang dilakukan oleh pemerintah bagi perekonomian Indonesia. Bukti keseriusan pemerintah ingin kesejahteraan masyarakatan dan kestabilan ekonomi Indonesia selalu terjaga tidak bergantung kepada impor seperti yang sudah-sudah terjadi.