Investasi Energi Bersih: Bank Pembiayaan Hijau Australia Cetak Rekor!
Clean Energy Finance Corporation (CEFC), bank pembiayaan hijau asal Australia, mencatatkan rekor investasi energi bersih sebesar AUD3,5 miliar atau sekitar Rp37,44 triliun pada tahun fiskal yang lalu. Investasi tersebut merupakan langkah penting untuk mempercepat transisi Australia menuju energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Australia dikenal sebagai salah satu negara dengan polusi tertinggi per kapita akibat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, berencana menutup semua PLTU batu bara pada 2038.
Pada tahun 2030, Australia menargetkan 82% pembangkitan energi dari sumber terbarukan. Namun, sejumlah analis memperingatkan bahwa untuk mencapai target tersebut, investasi lebih besar dalam energi bersih perlu dilakukan.
Wood Mackenzie memperkirakan bahwa pada akhir dekade ini, Australia hanya akan mencapai 58% dari total pembangkitan energi terbarukan. Untuk itu, CEFC berperan penting dalam meningkatkan arus keuangan ke sektor energi bersih.
Dampak Positif Investasi Energi Bersih di Australia
Investasi energi bersih yang dilakukan CEFC pada tahun keuangan 2024-2025 juga termasuk AUD4,7 miliar (Rp50,28 triliun) untuk proyek energi terbarukan dan infrastruktur jaringan. Hal tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan jumlah investasi pada tahun fiskal sebelumnya.
Transaksi terbesar yang dibiayai oleh CEFC adalah AUD2,8 miliar (Rp29,95 triliun) untuk program peningkatan jaringan listrik nasional Australia, termasuk pembangunan sambungan transmisi listrik baru di pantai timur negara tersebut.
Menurut CEO CEFC, Ian Learmonth menjelaskan investasi yang berkelanjutan di sektor energi bersih akan memberikan manfaat ekonomi dan menciptakan lapangan kerja lokal di seluruh Australia. Selain itu, ini juga akan membantu Australia mencapai target emisi nol bersih pada 2050 dan mengamankan kebutuhan energi untuk masa depan.
Investasi energi bersih yang dilakukan oleh CEFC dalam sektor energi bersih menunjukkan komitmen Australia untuk mempercepat transisi energi terbarukan. Dengan peningkatan investasi, Australia berpeluang mencapai target 82% pembangkitan energi terbarukan pada 2030, sekaligus mewujudkan tujuan emisi nol bersih pada 2050.
Selain mendukung keberlanjutan energi, investasi ini juga akan menciptakan manfaat ekonomi jangka panjang, termasuk peluang pekerjaan di sektor energi bersih.
Demikian informasi seputar investasi energi bersih. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.Com.