Peningkatan Produksi Batu Bara Indonesia: Tantangan Harga dan Ekspor yang Rumit

Produksi batu bara di Indonesia terus meningkat hingga awal November 2023, meskipun harga komoditas ini terus melandai. Berdasarkan data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara mencapai 90,32% dari target tahun 2023, yaitu sekitar 627,24 juta ton dari total target produksi sebesar 649,50 juta ton. Meskipun target ekspor batu bara sebesar 460 juta ton, hingga saat ini, realisasinya telah mencapai 322,44 juta ton atau sekitar 70,1%. Sedangkan alokasi untuk pasar domestik (domestic market obligation/DMO) telah terlaksana sebanyak 71,06 juta ton, mencapai 40,19% dari target awal sebesar 176,80 juta ton. Untuk pasokan batu bara dalam negeri, MODI mencatat bahwa realisasinya telah mencapai 266,78 juta ton.

Meskipun produksi batu bara terus meningkat, harga komoditas ini terus merosot. Harga batu bara kontrak Desember 2023 turun lebih dari 5%, dengan batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 melemah 5,14% menjadi US$127,40 per metrik ton pada penutupan perdagangan pada 30 Oktober 2023. Selain itu, batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 juga mengalami penurunan tiga hari berturut-turut, turun sebesar 7,56% menjadi US$121,10 per metrik ton.

Sebagai respons terhadap perubahan iklim yang semakin nyata, Koalisi Ambisi Tinggi yang terdiri dari kepulauan Marshall, Austria, dan Perancis menyerukan penurunan produksi dan penggunaan bahan bakar fosil. Mereka menekankan bahwa keputusan yang diambil dalam pertemuan COP28 harus mencakup penghentian produksi batu bara dan pengurangan emisi metana hingga mendekati nol. Namun, upaya global untuk mengurangi perubahan iklim masih tertinggal, dan emisi gas rumah kaca terus meningkat, terutama disebabkan oleh penggunaan batu bara di negara-negara seperti China dan India.

Konflik Rusia vs Ukraina telah mendorong beberapa negara Eropa untuk beralih dari gas fosil ke sumber energi terbarukan dengan lebih cepat. Namun, di sisi lain, perang tersebut juga telah mendorong negara-negara lain untuk kembali mengandalkan batu bara sebagai sumber energi. Keadaan ini menunjukkan tantangan besar dalam mencapai tujuan global untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim.

Demikian informasi seputar produksi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.com.

You may also like...