Industri Surya Nasional: Upaya Tumbuhkan Ekosistem Energi Terbarukan di Indonesia

Industri surya nasional diharapkan mampu bersaing di pasar internasional. (Headline.com)

Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara. Dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional, pemerintah, melalui Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), gencar mengembangkan sektor energi baru terbarukan (EBT), khususnya dalam bidang industri surya nasional.

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga untuk memperkuat daya saing industri lokal.

Saat ini, kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di Indonesia telah mencapai 13,16 gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menyumbang sekitar 573,8 megawatt (MW).

Pemerintah juga menargetkan peningkatan kapasitas ini melalui kebijakan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dalam pembangunan infrastruktur energi surya. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2024 yang mewajibkan penggunaan komponen lokal dalam setiap proyek pembangunan PLTS.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan.

“Penggunaan produk lokal bukan hanya untuk meningkatkan daya saing industri nasional, tetapi juga untuk memastikan bahwa transisi energi ini memberikan dampak positif pada perekonomian dalam negeri,” ujar Arifin.

Pemerintah juga menyadari tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan ini. Harga komponen lokal yang relatif tinggi serta keterbatasan teknologi menjadi hambatan utama. Namun, dengan dukungan yang berkelanjutan, baik dari sisi regulasi maupun peningkatan kapasitas produksi, industri surya nasional diharapkan mampu bersaing di pasar global.

Salah satu contoh nyata dari implementasi kebijakan ini adalah PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), yang saat ini tengah membangun pabrik panel dan sel surya dengan kapasitas produksi 1 gigawatt peak per tahun di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Jawa Tengah. Investasi ini merupakan bukti konkret bahwa industri surya nasional memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang.

Dengan dukungan dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian, serta investasi yang terus meningkat, Indonesia siap menjadi produsen utama teknologi energi surya di kawasan Asia Tenggara. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mewujudkan transisi energi yang bersih, inklusif, dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar perkembangan industri surya nasional. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.Com.

Tags: Bisnis, Ekonomi, Energi, Energi Baru, Energi Baru Terbarukan, Indonesia, Industri Surya, Kementerian ESDM, Keuangan, Surya

You may also like...