Proyek Waste to Energy di Balikpapan Bikin “Mupeng” Investor Tiongkok, Nilainya Capai USD200 Juta?

Proyek Waste to Energy Bakal Mendorong Ketahanan Energi dan Kebersihan Kota. (Sindonews.com)

Minat penanaman modal dari perusahaan Tiongkok memberi angin segar bagi Proyek Waste to Energy (WTE) di Kalimantan Timur. Pemkot Balikpapan mengonfirmasi telah menerima letter of intent (LOI) dari PT Magic Crystal Indo, bagian dari China Energy Conservation and Environmental Protection Group usai Mahakam Investment Forum 2025.

LOI ini menandai fase awal penjajakan yang akan ditindaklanjuti lewat kajian teknis dan studi kelayakan bersama DPMPTSP dan DLH.

Dari TPA ke Turbin: Proyek Waste to Energy Balikpapan–Samarinda–Kukar

Taruhannya besar. Nilai investasi yang ditawarkan sekitar USD 200 juta (lebih dari Rp3 triliun) untuk pengembangan fasilitas pengolahan sampah berbasis energi di beberapa wilayah, termasuk Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara.

Bagi Balikpapan, urgensinya nyata: TPA Manggar diproyeksikan mencapai kapasitas puncak dalam 2–3 tahun, sehingga konversi sampah menjadi listrik dipandang sebagai solusi jangka panjang yang menyatukan aspek lingkungan dan ketahanan energi.

Model WTE diharapkan memotong volume timbunan, menekan emisi metana, dan menghasilkan listrik yang dapat diserap jaringan lokal. Tahapannya meliputi pemastian feedstock (ketersediaan dan karakter sampah), waste segregation, perizinan lingkungan, hingga skema bisnis (tarif, tipping fee, kemitraan KPBU).

Pemerintah daerah juga menyiapkan etalase proyek lain, air bersih KIK, Nusantara Convention Hall, dan proyek energi angin, untuk menarik sinergi investasi berkelanjutan di Kaltim lewat program RIRU.

Jika uji kelayakan berjalan mulus, Proyek Waste to Energy bukan sekadar mesin listrik, tetapi katalis ekonomi: membuka pekerjaan baru, memacu industri pendukung (logistik, pemeliharaan, manufaktur peralatan), dan memperkuat branding kota hijau. Pemerintah menegaskan proses tetap bertahap, transparan, dan berbasis data dampak lingkungan.

Kedatangan LOI mempertegas peluang Proyek Waste to Energy sebagai jalan keluar krisis TPA dan sumber energi bersih. Dengan kajian teknis yang kuat serta skema pembiayaan yang jelas, WTE berpotensi menjadi proyek percontohan pengelolaan sampah modern di Kalimantan Timur.

Demikian informasi seputar perkembangan Proyek Waste to Energy. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.Com.

You may also like...