Bisnis PLTU di Indonesia Masih Ramai Hingga Tahun 2040


Warning: Undefined variable $facebook_icon in /home/webroot/sahabatsinergi.com/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 118

Warning: Undefined variable $pinterest_icon in /home/webroot/sahabatsinergi.com/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 118

Warning: Undefined variable $email_icon in /home/webroot/sahabatsinergi.com/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 118

Investor dan produsen listrik swasta masih meyakini bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih akan terus digunakan dan eksis hingga tahun 2040. Salah satu pemicunya adalah karena pemanfaatan energi terbarukan masih jauh dari harapan pengimplementasiannya dan jika sudah tersedia harga listrik dari EBT masih mahal dibandingkan dari PLTU.

Di tahun 2018 ini beberapa PLTU yang sudah beroperasi dan akan sedang dibangun sudah menggunakan teknologi canggih yaitu teknologi yang digadang-gadang bisa semakin meningkatkan efisiensi dari penggunaan teknologi lama.

“Dalam beberapa tahun ke depan, akan lebih banyak penggunaan PLTU ultra super critical, bahkan advance ultra supercritical. Pressure-nya lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan efisiensi. Ke depan, harga listrik bisa lebih murah,” ujar Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto.

Efisiensi dilakukan untuk semakin menekan harga jual listrik sehingga bisa lebih murah. Jika ditingkat produsen saja harga jual listrik sudah murah maka sampai ditingkat konsumen yaitu masyarakat maka harganya bisa lebih murah lagi.

Selain itu menurut Heru Dewanto pemerintah dan masyarakat juga tidak perlu khawatir, bukan hanya menekankan pada pemanfaatan berorientasi harga saja namun efisiensi ini juga berkaitan dengan dampak lingkungan yang akan ditimbulkan.

“Pemerintah ataupun masyarakat tidak perlu khawatir dengan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh PLTU. Semakin canggih PLTU, maka polusi yang dihasilkan juga semakin sedikit,” Heru melanjutkan.

Hal lain yang yang menjadi polemik selain itu adalah mengenai pembiayaan sampai saat ini masih menjadi kendala, saat ini sudah sangat jarang perbankan yang mau mendanai proyek PLTU. Salah satu cara yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan peralihan teknologi dan inovasi pembangkit adalah sebuah keharusan.

“Memang sekarang pendanaan pembangkit batu bara semakin sulit, hanya tinggal Jepang, Korea dan China yang mau memberikan pembiayaan, itupun dengan syarat menggunakan teknologi batu bara bersih” ujar Heru.

Iklim ketenagalistrikan di Indonesia dalam beberapa tahun kedepan diprediksi akan semakin kompetitif dan banyak variasinya. Investor asing memang masih menjadi keran utama bagi pengembangan tenaga kelistrikan termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTU).

You may also like...