Industri Kelapa Sawit Menuju Zero Waste dan Energi Terbarukan

Industri kelapa sawit dapat meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan. (sawitindonesia.com)

Industri kelapa sawit di Indonesia tidak hanya dikenal sebagai penyedia pangan dan energi saat ini, tetapi juga sebagai solusi untuk masa depan yang berkelanjutan. Dengan konsep zero waste, industri ini telah berhasil mengoptimalkan limbahnya untuk menciptakan energi terbarukan, menjadikannya sebagai “emas hijau” yang berpotensi besar.

Sekretaris Jenderal Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), M. Hadi Sugeng mengungkapkan bahwa limbah kelapa sawit, seperti janjang kosong, limbah padat, dan cair, memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan. Salah satu keunggulan adalah kemampuan limbah sawit menghasilkan gas metana, yang dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan. Hal ini menjadi fokus dalam Seminar Nasional Percepatan Peningkatan Pemanfaatan Gas Metana di Pabrik Kelapa Sawit Sebagai Sumber Listrik, Bio-CNG, dan Hidrogen.

Meskipun kelapa sawit menjadi tanaman produktif dengan penggunaan lahan yang efisien, industri ini dihadapkan pada tantangan utama, yaitu dampak lingkungan, terutama terkait emisi gas rumah kaca dalam bentuk gas metana. Hadi Sugeng menjelaskan bahwa gas metana yang dihasilkan selama proses produksi minyak kelapa sawit dapat menjadi penyumbang signifikan terhadap pemanasan global. Namun, dengan penerapan teknologi Methane Capture, industri kelapa sawit dapat meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Dari segi ekonomi, pemanfaatan energi terbarukan berbasis Palm Oil Mill Effluent (POME) diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi yang besar. Pemanfaatan ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada listrik PLN berbahan bakar diesel, genset, solar, dan LPG, tetapi juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia terkait Net Zero Emission (NZE) 2060 dan Perjanjian Paris Agreement.

Direktur Bio Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo, menekankan pentingnya kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai target-target energi terbarukan. Meskipun industri batubara masih mendominasi pangsa pemanfaatan energi nasional, langkah-langkah strategis diperlukan untuk meningkatkan peran energi baru terbarukan dalam mencapai target NZE 2060.

Industri sektor kelapa sawit di Indonesia tidak hanya menjadi pilar ekonomi dan sumber pangan, tetapi juga menyumbang pada agenda energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Dengan inovasi dan teknologi, industri kelapa sawit dapat terus berkembang sebagai model untuk industri lainnya dalam mencapai tujuan zero waste dan pemanfaatan energi terbarukan. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam mencapai perubahan positif menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar potensi besar industri kelapa sawit di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.com.

Tags: Bisnis, Ekonomi, Energi, ENERGI TERBARUKAN, GAPKI, Indonesia, Indsutri Kelapa Sawit, Kelapa Sawit, Keuangan, net zero emission, NZE, Zero Waste

You may also like...