Cerita Kesuksesan Hulu Migas Indonesia: Temuan Cadangan Migas Baru Besar

Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Indonesia menegaskan optimisme terhadap prospek cadangan migas baru di bisnis sektor hulu migas di Tanah Air. Hal ini dipicu oleh penemuan-penemuan cadangan migas yang baru dan terus terjadi di Indonesia, didukung oleh aliran investasi yang terus mengalir ke sektor ini. Pada tahun 2023, investasi di sektor hulu migas meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menciptakan peluang baru bagi pemangku kepentingan di industri migas.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad menyampaikan bahwa temuan cadangan migas baru yang signifikan terjadi di beberapa lokasi, seperti Sumur Timpan-1 di Blok Andaman II, Geng North di Kalimantan Timur dengan potensi mencapai 5,3 triliun kaki kubik (TCF) gas, dan Layaran-1 di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara dengan potensi gas lebih dari 6 TCF. Temuan-temuan ini membuktikan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih sangat menjanjikan.

Noor menekankan bahwa Indonesia juga masih memiliki sumber daya gas yang melimpah, dengan potensial basin di Bintuni, Kutai, dan Sumatra Utara. Meskipun berpotensi besar, industri hulu migas dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama dalam hal prospek pasar. Noor menekankan perlunya mencapai target produksi pada tahun 2030 sebagai bagian dari visi pembangunan sektor migas di Indonesia.

Target produksi 2030 tersebut mencakup ambisi Indonesia untuk memproduksi satu juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari. Meskipun target ini menjadi ambisius, Noor menyadari bahwa tantangan dalam mencapainya adalah bagian dari dinamika industri. Meski demikian, upaya terus dilakukan untuk meminimalkan penurunan produksi, dengan harapan pada tahun mendatang penurunan dapat sepenuhnya diatasi.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa kinerja dari banyak penemuan cadangan migas baru di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan. Meskipun capaian lifting minyak masih di bawah target, industri migas mampu mengurangi penurunan produksi menjadi 1% pada 2023, dari 7% pada 2022. Harapannya, penurunan produksi ini dapat terus berkurang, bahkan mencapai kondisi tanpa penurunan pada tahun-tahun mendatang. Meski demikian, SKK Migas terus berupaya meningkatkan kinerja industri hulu migas untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Demikian informasi seputar penemuan banyak cadangan migas baru di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.

You may also like...