Kenaikan Harga Telur Ramai Jadi Sorotan, Ini Kata Mendag Zulhas: Kalau Lebih dari 5 Persen, Wali Kota Bakal Turun Tangan
Pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang tak menampik harga telur masih tinggi ramai menjadi sorotan. Menurutnya, kenaikan harga dari telur tidak terlalu signifikan. Zulhas berujar apabila kenaikannya semakin tinggi, pemerintah daerah akan langsung bertindak meredam lonjakan harga itu. “Kalau harganya naiknya lebih dari 5 persen, wali kota akan turun tangan,” ujarnya saat ditemui di kawasan Bogor pada Jumat, 23 Desember.
Dia menjelaskan pemerintah pusat telah menugaskan pemerintah daerah menyalurkan subsidi ongkos distribusi telur sebesar 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU). Zulkifli menuturkan subsidi itu akan selalu ada dan bisa digunakan kapan pun ketika melonjaknya harga telur. “Uangnya ada. Misalnya ongkos telur dari Blitar ke Jakarta, itu bisa ditanggung dari Pemerintah Daerah. Kalau masih mahal juga, bisa subsidi harga,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi berjanji akan menstabilisasi harga dari telur yang kini telah menembus di atas Rp30 ribu per kilogram. Ia menargetkan harga telur di tingkat konsumen sebesar Rp27 ribu sesuai harga acuan pembelian (HAP).
Pasalnya, kata dia, HAP yang ditetapkan pemerintah sudah bisa mengakomodir keuntungan di tingkat petani, peternak, dan pedagang. Selain itu, HAP juga dinilai sebagai harga terbaik untuk konsumen saat ini.
Sebelumnya, Arief mengaku telah berkomunikasi dengan Satgas Pangan untuk memonitor pergerakan harga dan penyesuaian harga telur ini. Ia menyatakan Bapanas akan terus berkoordinasi dengan peternak layer besar, peternak mandiri dan Satgas Pangan untuk menyesuaikan harga jual telur di farm gate sesuai HAP,” kata dia saat ditemui Tempo di Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta pada Ahad, 4 Desember.
Arief juga memperingatkan agar stok di gudang tiap pedagang tidak boleh lebih dari tiga kali lipat kebutuhannya per bulan. Artinya, jika seorang pedagang biasa menyiapkan stok sebanyak 5 ratus kilogram dalam sebulan, maka stok yang dimiliki hanya boleh maksimal 1.500 kilogram per bulan. Hal tersebut merupakan upaya untuk terus menjaga kestabilian harga telur di pasar.