Pelemahan Harga Minyak Mentah di Tengah Aksi Ambil Untung Pelaku Pasar
Harga minyak mentah terjerembap sekitar dua persen pada akhir perdagangan Selasa (24/1) waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini terjadi karena aksi ambil untung pelaku pasar dari reli baru-baru ini di tengah kekhawatiran risiko perlambatan ekonomi global dan proyeksi peningkatan persediaan minyak Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun US$2,06 atau 2,3 persen menjadi US$86,13 per barel di London ICE Futures Exchange. Pelemahan juga terjadi pada harga West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret sebesar US$1,49 atau 1,8 persen menjadi US$80,13 per barel di New York Mercantile Exchange.
Analis pemasok informasi pasar FX Empire, Vladimir Zernov menyatakan bahwa pasar minyak mentah melemah karena para pedagang mengambil keuntungan setelah mendekati level tertinggi multi-minggu. Pada awal pekan ini, harga Brent sempat menyentuh level tertinggi sejak akhir November karena ekspektasi permintaan yang lebih tinggi di China.
Sementara itu, aktivitas bisnis di Eropa membuat kejutan setelah mengalami pertumbuhan moderat pada Januari berdasarkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Komposit flash S&P Global. Di sisi lain, aktivitas ekonomi sektor swasta Inggris turun pada tingkat tercepat dalam dua tahun. Kira-kira apa dampak dari melemahnya harga minyak mentah ini nantinya?