Semester Pertama 2018 PLTU Serap 41,4 Juta Ton Batu Bara
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengungkapkan bahwa konsumsi batu bara pada semester pertama tahun 2018 mencapai 41,4 juta ton. Konsumsi tersebut mencapai 46 persenn target konsumsi batu bata di sektor kelistrikan tahun 2018, yakni sebesar 90 juta ton.
“Hingga pertengahan tahun 2018 konsumsi batu bara 41,4 juta ton dari 90 juta ton kebutuhan untuk PLTU 2018”, ujar Agung.
Agung Pribadi menambahkan jika konsumsi batu bara paling banyak diserap oleh PLTU. Selain untuk PLTU, batu bara juga digunakan pada industri semen, industri pupuk, industri teksil, industri kertas, dan briket.
Kenaikan Harga Batu Bara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga dari Batu Bara Acuan (HBA) Juli 2018 naik di angka USD 104,65 per ton. Pada bulan Juni 2018 harga batu bara berada di angka USD 96,61 per ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengungkapkan bahwa harga batu bara cukup fluktuasi. Padahal di bulan Juni lalu mengalami penurunan kemudian naik 8,63 persen. Menurutnya, harga komoditas tidak dapat ditebak dan hanya dapat melihat supply and demand saja.
Kepala Biro Komunikasi, layanan Informasi Publik dan Kerja sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan bahwa kenaikan harga batu bara pada bulan Juli 2018 ini dipengaruhi bebeapa hal antara lain pasar energi global yang relatif membaik serta halga batu bara domestik di China yang sudah mengalami kenaikan. Selain itu, harga minyak yang terus naik juga berpengaruh terhadap kenaikan batu bara.
Penyebab lain kenaikan harga batu bara juga karena kenaikan permintaan di Eropa utara dan China. Kenaikan tersebut juga karena ketersediaan stok batu bara yang terbatas.