Utang BUMN Karya yang Menggunung: BRI Justru “Pede” Kestabilan Keuangan dengan Cadangan yang Cukup
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, memberikan tanggapan terkait utang BUMN karya yang masih menggunung hingga kuartal pertama 2023. Menurutnya, BRI tidak khawatir dengan kondisi utang yang besar tersebut. Bank ini meyakini bahwa keuangan mereka masih cukup baik untuk memberikan pinjaman sesuai dengan tingkat kolektibilitas BUMN karya.
Dalam suatu wawancara, Sunarso menjelaskan bahwa semua yang terkait dengan BUMN karya, kreditnya sudah dibentuk cadangan sesuai dengan tingkat kolektibilitas. Apabila kolektibilitas BUMN karya masih belum lancar, BRI akan menyediakan cadangan yang cukup. Namun, jika kolektibilitasnya lancar, BRI akan menyediakan cadangan yang sesuai dengan kebutuhan cadangan kolektibilitas lancar.
Sunarso menambahkan bahwa BRI tidak perlu khawatir terkait exposure dengan BUMN karya, karena semuanya sudah dicadangkan sesuai dengan tingkat kolektibilitas. Dalam perhitungan di neraca dan laba rugi, BRI telah menerapkan sistem yang disebut “modification loss.”
Melihat laporan keuangan hingga kuartal I-2023, terdapat tiga BUMN karya yang memiliki utang besar. Berikut adalah daftarnya:
- Waskita Karya
Per tanggal 31 Maret 2023, Waskita Karya masih memiliki liabilitas termasuk utang sebesar Rp84,37 triliun. Meskipun jumlahnya masih besar, terdapat penurunan dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang mencapai Rp83,98 triliun. Liabilitas termasuk utang ini terdiri dari jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun dan jangka panjang sebesar Rp63,13 triliun.
2. Wijaya Karya
Hingga akhir Maret 2023, Wijaya Karya memiliki total liabilitas termasuk utang sebesar Rp55,76 triliun. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang mencapai Rp57,57 triliun. Rincian utang dan liabilitas ini meliputi kewajiban jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun dan jangka panjang sebesar Rp21,69 triliun.
3. Adhi Karya
Adhi Karya tercatat memiliki liabilitas termasuk utang sebesar Rp30,29 triliun per akhir Maret 2023. Angka ini juga menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang mencapai Rp31,16 triliun. Dalam laporan keuangannya, liabilitas termasuk utang ini terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp23,37 triliun dan jangka panjang sebesar Rp6,91 triliun. Meskipun utang BUMN karya masih menggunung, BRI memberikan keyakinan bahwa mereka telah siap dengan cadangan yang cukup untuk menghadapinya. Bank ini tetap menjaga keuangan yang kuat dan memastikan pinjaman yang diberikan sesuai dengan kolektibilitas yang ditetapkan. Dengan pendekatan yang hati-hati dan perencanaan yang matang, BRI terus memberikan dukungan keuangan kepada sektor BUMN karya yang penting dalam pembangunan infrastruktur negara.