Kontribusi BPKP dalam Menjaga Keuangan Negara: Rp117 Triliun Terselamatkan?

BPKP berhasil menunjukkan komitmennya untuk melindungi keuangan negara dan memastikan bahwa anggaran negara digunakan dengan bijak dan efisien. (Sindonews.com)

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) membuktikan komitmennya untuk melindungi keuangan negara setelah menemukan indikasi kerugian sebesar Rp117 triliun. BPKP, yang dipimpin oleh Ketua Muhammad Yusuf Ateh, berhasil menyelamatkan anggaran ratusan triliunan tersebut melalui tiga cara.

Pertama, dengan memastikan efisiensi belanja negara sebesar Rp76,32 triliun. BPKP berhasil menghemat anggaran sebelum uang tersebut keluar, dengan cara mencegah pemborosan. Salah satu proyek yang berhasil dikurangi anggarannya adalah Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), sebesar Rp7 triliun.

Kedua, BPKP berhasil menyelamatkan uang negara yang sudah keluar, dengan jumlah sekitar Rp37,01 triliun. BPKP mengatakan bahwa mereka berusaha untuk menarik kembali uang negara yang sudah dikeluarkan dan dipakai secara tidak efisien. Hal tersebut merupakan upaya untuk menghemat keuangan negara.

Ketiga, BPKP berhasil menyelamatkan uang negara melalui peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp4,5 triliun. Ini terjadi setelah BPKP memperbaiki tarif PNBP, sehingga meningkatkan penerimaan negara.

Dengan cara ini, BPKP berhasil menunjukkan komitmennya untuk melindungi keuangan negara dan memastikan bahwa anggaran negara digunakan dengan bijak dan efisien. BPKP juga mengatakan bahwa ini adalah rekor terbesar yang pernah dicapai oleh pihaknya.

BPKP terus bekerja untuk memastikan bahwa keuangan negara dikelola dengan baik dan transparan, dan berusaha untuk mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa anggaran negara digunakan untuk memajukan negara dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tags: Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, BPKP, KCJB, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ketua Muhammad, Keuangan, Keuangan Negara, Pajak, PNBP, Yusuf Ateh

You may also like...