Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Menguat Setelah Rusia Memangkas Produksi
Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Senin (13/2) sore waktu AS atau Selasa (14/2) pagi WIB. Kenaikan harga minyak tersebut merupakan rebound dari penurunan awal usai para investor mempertimbangkan rencana Rusia memangkas produksi minyak mentah pada Maret mendatang dan kekhawatiran permintaan jangka pendek menjelang rilis data inflasi AS minggu ini.
Menurut analis Price Futures Group, Phil Flynn mengungkapkan latar belakang fundamental untuk minyak masih sangat kuat. Dengan China dibuka kembali, permintaan akan meningkat dan Rusia serta OPEC memiliki pasokan yang sama atau lebih sedikit, yang merupakan faktor bullish bagi harga minyak mentah.
Sebelumnya, harga minyak pada perdagangan Jumat (10/2) naik ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir setelah Rusia, produsen minyak terbesar ketiga di dunia, mengaku akan memangkas produksi minyak mentah pada Maret sebesar 500 ribu barel per hari (bph). Langkah tersebut merupakan balasan atas pembatasan ekspor yang diterapkan Barat sebagai akibat dari konflik Ukraina.
Namun, Menteri Energi Uni Emirat Arab mengaku tidak perlu bagi kelompok negara penghasil minyak OPEC+ untuk bertemu lebih awal dari yang dijadwalkan karena pasar seimbang. Selain itu, kekhawatiran pasokan agak berkurang usai kargo minyak mentah Azeri berlayar dari pelabuhan Ceyhan Turki pada Senin lalu, yang menjadi yang pertama sejak gempa dahsyat di wilayah tersebut pada Senin (6/2) pekan lalu.
Meskipun kekhawatiran akan pemulihan ekonomi AS dan peningkatan suku bunga Federal Reserve telah menimbulkan kekhawatiran atas permintaan minyak, kontrak Brent dan WTI naik lebih dari 8 persen minggu lalu, didukung oleh optimisme atas pemulihan permintaan di China setelah pembatasan COVID dihapuskan pada Desember.
Dalam jangka panjang, pasar minyak masih bergantung pada kebijakan OPEC dan hasil negosiasi mereka untuk mempertahankan stabilitas harga minyak mentah. Selain itu, perkembangan situasi di Timur Tengah juga berpotensi mempengaruhi harga minyak global.
Namun, dalam jangka pendek, faktor-faktor seperti kenaikan produksi minyak mentah AS dan kekhawatiran atas inflasi di AS dapat mempengaruhi fluktuasi harga minyak mentah. Oleh karena itu, para investor perlu terus memperhatikan perkembangan pasar dan mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.