Pelaku UMKM Bersatu di BNI UMKM Festival untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Baik

Dalam upaya mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkolaborasi dengan Bisnis Indonesia untuk menyelenggarakan program unggulan, BNI UMKM Festival. Acara ini digelar pada tanggal 8 Agustus dengan tujuan memberikan wawasan dan pelatihan kepada pelaku UMKM agar mampu meningkatkan keterampilan mereka dan sekaligus kapasitas bisnis.

Acara yang berlangsung di The Grand Ballroom Gumaya Hotel, Semarang ini dihadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki. Dalam acara tersebut, sejumlah pembicara inspiratif dari kalangan pelaku UMKM juga berbagi kisah sukses dalam mengembangkan bisnis mereka.

Beberapa pembicara yang hadir meliputi Andanu Prasetyo, CEO MAKA Group & Pendiri Toko Kopi Tuku; Adrian Maulana, Certified Financial Planner; Jonathan End, Konsultan Pertumbuhan; Amalia S Prabowo, Direktur Ekosistem ExportHub.id; Yeri Afriyani, Pendiri Calla The Label; dan Hanna Keraf, Co-Founder Du Anyam & Chief of Community Partnership Krealogi.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, memberikan apresiasi kepada BNI yang dianggap sebagai salah satu bank BUMN yang paling berani dalam mendukung UMKM dalam rantai produksinya. Teten menyatakan bahwa BNI merupakan bagian dari himpunan bank milik negara yang paling berani dalam memberikan pembiayaan kepada UMKM di sektor produksi. “BNI ini Himbara atau himpunan bank milik negara paling berani biayai UMKM di sektor produksinya,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (9/8/2023).

Menurut Teten, langkah BNI patut dicontoh oleh lembaga perbankan lainnya, karena perbankan memiliki peran penting dalam memberikan pembiayaan kepada segmen UMKM, terutama dalam rantai produksi. Kelemahan dalam struktur ekonomi nasional terletak pada sisi produksi, yang juga berkontribusi pada dominasi produk China di pasar ritel domestik. Teten juga menegaskan upaya pemerintah untuk mengatur ketat perdagangan ritel online agar produk luar negeri tidak dengan mudah memasuki pasar domestik. Sementara itu, produk dalam negeri harus melalui izin edar yang lebih ketat.

BNI juga aktif dalam membantu perkembangan UMKM melalui penyediaan kredit untuk peningkatan kapasitas usaha mereka. Saat ini, total portofolio kredit yang diberikan kepada UMKM mencapai Rp117,9 triliun, yang dinikmati oleh lebih dari 449 ribu debitur. Selain itu, BNI juga berperan sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total penyaluran hingga saat ini mencapai Rp154 triliun kepada lebih dari 1,4 juta debitur.

Putrama Wahju Setyawan, Direktur Retail Banking BNI, menjelaskan tentang BNI Xpora, sebuah solusi digital yang dikembangkan oleh BNI untuk pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis mereka. Program ini menyediakan layanan digital yang beragam untuk pelaku UMKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar.

BNI juga menggabungkan ekosistem diaspora dengan UMKM di dalam negeri untuk merespons potensi pertumbuhan di luar negeri. Dengan jaringan di 7 negara, BNI aktif dalam menyelenggarakan berbagai pertemuan bisnis agar pelaku UMKM memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup terkait peluang ekspor.

Hingga saat ini, BNI telah mendukung ekosistem ekspor dan diaspora dengan pembiayaan mencapai Rp28,77 triliun kepada lebih dari 27,33 ribu debitur. Terdapat lebih dari 40 kegiatan pendampingan dan lebih dari 100 pertemuan bisnis yang telah diadakan. Selain melalui BNI Xpora, BNI juga memberikan layanan perbankan mobile untuk mempermudah pelaku UMKM yang memiliki transaksi cepat dalam bertransaksi keuangan. Dengan inisiatif seperti BNI UMKM Festival dan berbagai program lainnya, BNI terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia, serta menjadi mitra strategis dalam merangsang ekonomi lokal.

You may also like...