Investasi Mobil Listrik: VinFast Global Lakukan Negosiasi Masuk Pasar Indonesia

VinFast Global menunjukkan ketertarikannya terhadap pasar kendaraan listrik di Indonesia. (Archdaily.com)

Ada investasi mobil listrik yang bakal masuk Indonesia? Pada Selasa (10/10/23), Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko bertemu dengan perwakilan dari VinFast Global di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Kantor Staf Presiden menyatakan keterbukaan Pemerintah Indonesia terhadap kerja sama dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia, selama investasi tersebut mematuhi regulasi yang telah ditetapkan di Indonesia.

Menanggapi perkara regulasi investasi mobil listrik di Indonesia, prioritas utama dalam kebijakan pemerintah terkait pengembangan kendaraan listrik adalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Moeldoko menjelaskan, “Pemerintah Indonesia dalam kebijakannya memprioritaskan TKDN. (Hal ini) supaya ke depannya industri-industri mobil listrik yang terbangun di Indonesia bisa berkelanjutan.”

Siaran pers Kantor Staf Presiden pada Rabu (11/10/23), mencatat dua regulasi yang menjadi dasar bagi investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia. Regulasi tersebut adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional.

Pemerintah Indonesia membuka peluang percepatan pemenuhan TKDN minimal sebesar 40 persen, dengan catatan bahwa sebelum tahun 2026, produksi baterai mobil listrik harus dilakukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan baterai merupakan komponen krusial dalam kendaraan listrik.

Adapun mengenai insentif, seperti relaksasi pajak, penyesuaian TKDN hingga tahun 2026, dan relaksasi impor kendaraan utuh (completely built up/CBU), Moeldoko menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam peninjauan.

Moeldoko yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia, menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia dalam negeri sebagai pertimbangan utama jika makin banyak investasi mobil listrik yang masuk ke Indonesia. Ia mengatakan, “Hadirnya pabrik kendaraan listrik ini juga harus ikut menyejahterakan masyarakat. Kita harus bisa sama-sama saling belajar. Pasti akan jadi partner yang baik ke depannya.”

Sementara itu, VinFast Global menunjukkan ketertarikannya terhadap pasar kendaraan listrik di Indonesia. Mereka berharap dapat mempercepat pembangunan pabrik VinFast di Indonesia menjadi pada tahun 2026, dengan dukungan dari Pemerintah Indonesia. Deputy CEO dari VinFast Global, Bui Kim Thuy mengungkapkan, “Kita bisa percepat hingga 2025, tentunya dengan dukungan Pemerintah Indonesia, terutama kaitannya dengan insentif investasi.”

VinFast merupakan salah satu produsen mobil listrik dari Vietnam, yang juga telah terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan komitmen VinFast dalam mengembangkan industri kendaraan listrik secara global dengan mengambil langkah investasi mobil listrik di Indonesia. Demikian informasi mengenai investasi mobil listrik ke Indonesia oleh VinFast Global. Untuk berita ekonomi dan investasi menarik lainnya hanya di Sahabatsinergi.com.

Tags: Bisnis, Bui Kim Thuy, Ekonomi, Gedung Bina Graha, Indonesia, Investasi, Jakarta, Kendaraan Listrik, Kepala Staf Kepresidenan, Keuangan, Kompleks Istana Kepresidenan, Mobil Listrk, Moeldoko, Pemerintah, Perpres, TKDN, Vietnam, VinFast Global

You may also like...