Peran ESG dalam Bisnis Ramah Lingkungan: Pembelajaran dari Makes & Partners

Penerapan ESG oleh sektor usaha semakin relevan dan dapat secara signifikan membantu perusahaan. (Accounting.binus.ac.id)

Isu perubahan iklim telah menjadi perbincangan yang semakin penting sejak tahun 2000-an. Saat ini, sektor bisnis mulai mengadopsi konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) karena dianggap dapat membantu mereka menjalankan kegiatan usaha yang lebih ramah lingkungan. Managing Partner dari Makes & Partners, Yozua Makes mengungkapkan, “Penerapan ESG oleh sektor usaha semakin relevan dan dapat secara signifikan membantu perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang lebih ramah lingkungan, memperoleh pendanaan yang efisien, dan mendapatkan valuasi bisnis yang lebih baik.” Pernyataan ini disampaikannya dalam acara “Indonesia Green Incorporated – Driven Collaborations and Cooperation to Spearhead Sustainability” yang diadakan di Hutan Kota by Plataran, Jakarta.

Yozua, yang juga merupakan pendiri Plataran Group, menambahkan bahwa isu perubahan iklim dan ekonomi hijau masih terus berkembang dan bergerak secara dinamis. Namun, perlu diingat bahwa isu ini memiliki aspek penting yang harus diperhatikan.

“Isu ini bukan hanya tentang kepentingan ekonomi, komersial, atau kewajiban hukum, tetapi juga tentang kepentingan kemanusiaan dan cinta terhadap alam. Kita melibatkan diri dalam hal ini bukan hanya karena alasan materi, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan bumi dan masa depan generasi mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, Deputy Chief Executive Officer dari Indonesia Investment Authority (INA), Arief Budiman melihat tren positif dalam sektor investasi hijau dan keuangan berkelanjutan. “INA telah menetapkan energi hijau dan transformasi sebagai salah satu sektor investasi prioritasnya, dengan fokus mendukung transisi energi menuju sumber energi terbarukan di Indonesia,” tambahnya.

Partisipasi Makes & Partners dalam acara ini juga mencerminkan komitmen mereka dalam mendukung target Indonesia mencapai net zero emission pada tahun 2060, yang sejalan dengan tujuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta. Makes & Partners juga meluncurkan Sustainability Collaborative Management Supporting Team sebagai inisiatif untuk mendukung pemangku kepentingan di bidang ini.

Pada perayaan 30 tahun Makes & Partners yang akan datang pada tanggal 19 September 2023, mereka akan meluncurkan sebuah praktik baru yang disebut “Sustainable Business Practice Group.” Grup ini akan memberikan nasihat hukum komprehensif kepada klien mereka, terutama terkait dengan kerangka kerja regulasi ESG, proyek energi hijau, investasi hijau, pembiayaan berkelanjutan, perdagangan karbon, dan transaksi pasar modal, dengan tujuan mendukung pelaku bisnis dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Tags: and Governance, ASEAN 2023, Bisnis, Ekonomi, Environmental, ESG, Iklim, Jakarta, Keuangan, Komersial, net zero emission, Social, Zero emission

You may also like...