Tjandra Limanjaya: Investasi Wisata Bali Sangat Masuk Akal
Contents
Tjandra Limanjaya mampu melihat potensi yang dimiliki oleh provinsi Bali sejak lama. Sebagai seorang pengusaha dan juga investor beliau sangat memahami bahwa pulau Bali merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Hal itu terbukti dari usahaya membangun bisnis di pulau tersebut. Pilihan Tjandra untuk investasi wisata di Bali juga sangat masuk akal.
Seperti diketahui, Pulau Dewata Bali adalah salah satu wilayah yang dikenal luas sebagai destinasi wisata. Tidak hanya disinggahi wisatawan lokal, Bali juga jadi tempat para wisatawan asing menghabiskan waktunya baik untuk sekedar singgah atau berlibur.
Potensi yang dimiliki Bali tidak hanya berada di satu atau dua wilayah saja, namun di hampir seluruh wilayah. Potensi itu khususnya berkaitan dengan bisnis pariwisata.
Siapa Tjandra Limanjaya?
Di sisi lain, Tjandra Limanjaya yang seorang investor sekaligus pengusaha yang juga tertarik dengan bisnis wisata mampu menangkap potensi Bali sejak lama. Salah satu wilayah Bali yang menarik perhatiannya adalah Celukan Bawang.
Celukan Bawang di Mata Tjandra Limanjaya
Seperti diketahui, Celukan Bawang berada di Gerokgak Buleleng Bali. Popularitas tempat itu memang masih belum maksimal. Padahal Celukan Bawang ramai pula dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal.
Wisatawan menganggap bahwa Celukan Bawang punya “aura” tersendiri. Wilayah itu dikenal karena keasriannya serta pemandangan yang sangat indah. Bahkan Celukan Bawang yang saat ini punya dermaga bisa jadi pintu bagi kapal pesiar pengangkut wisatawan ekslusif asing.
Besarnya potensi Celukan Bawang untuk dijadikan lahan bisnis beberapa kali dilirik oleh investor asing misalnya dari Jepang dan Arab Saudi. Sedangkan investor dari Indonesia adalah Tjandra Limanjaya. Ia punya pandangan menarik tentang Celukan Bawang. Memang Investasi Wisata Bali Sangat Masuk Akal dan itu dikatakan oleh Tjandra Limanjaya
Ia menilai bahwa investasi di Celukan Bawang masih sangat terbuka. Bahkan tidak ada kata terlambat untuk mulai melakukan kajian untuk mendukung pendirian bisnis di wilayah tersebut. Besarnya potensi menurut Tjandra bisa dilihat dari beberapa tanda, salah satunya adalah tingkat kunjungan turis asing maupun lokal yang datang ke Celukan Bawang terus bertambah. Bahkan, kunjungan didominasi oleh wisatawan asing luar negeri.
Menurut pengusaha yang lahir di Jakarta pada 17 Juli 1958 tersebut, ada beberapa peluang bisnis yang bisa dibuka di Celukan Bawang seperti membangun hotel, restauran, atau membangun infrastruktur lain yang akan mendukung kegiatan kepariwisataan.
Tak hanya terbatas pada bidang wisata, pengusaha senior Tjandra Limanjaya juga tak menyangkal bahwa Celukan Bawang punya potensi besar di bidang kesehatan misalnya dengan membangun rumah sakit bertaraf internasional atau layanan kesehatan lainnya.
“Peluang investasi bisa dalam bidang perhotelan, restauran, atau kesehatan”, tegas Tjandra Limanyaja.
Bisnis Terbaru yang Membuat Tjandra Limanjaya Mengatakan Investasi Wisata Bali Sangat Masuk Akal
Pandangan Tjandra terhadap besarnya potensi Bali bukan sekadar angin lalu. Pandangan tersebut lahir dari pengalaman empiris Tjandra sebagai investor yang menanamkan modalnya di Bali yakni dengan mendirikan PT General Energy Bali (GEB).
Perusahaan Tjandra GEB adalah sebuah unit usaha resmi berbadan hukum yang bergerak di bidang energi. Melalui perusahaan tersebut Tjandra secara tidak langsung ikut menyuplai kebutuhan energi listrik khususnya di Bali dan area di Jawa yang tidak tercover layanan listrik.
Sebagai sosok yang revolusioner, Tjandra tidak hanya sekadar berbisnis saja. Lewat PT GEB, Tjandara juga berkomitmen untuk ikut menggerakkan perekonomian dalam negeri. Pasalnya perusahaan yang ia pimpin itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Bali.
Sampai saat ini, Tjandra terus berupaya berinvestasi di daerah lain di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia perlu dilakukan secara kontinyu. Pandangan ini pula yang membuat Tjandra Limanjaya dikenal sebagai pengusaha yang baik.
Sebagai seorang pengusaha juga beliau sangat dicari oleh beberapa rekan. Banyak orang ingin mengtehaui siapa sebenarnya nama tersebut. Ada beberapa orang yang juga menuliskan susatu ayng kurang bagus namun pada kenyataanya ini akhirnya terlewatkan.
Kebenaran bahwa Tjandra Limanjaya seorang pengusaha yang terlahir pada 17 Juli 1958 merupakan salah satu yang layak untuk dicermati. Kiprahnya dalam dunia investasi juga lumayan memiliki jangkauan panjang.
Akhir ini juga Tjandra Limanjaya memiliki beberapa berita bagus diantaranya memiliki kedekatan dengan Hashim dalam pembentukan ibu kota negara baru di Kalimantan.