Transisi Energi di Indonesia Perlu Investasi Gede, Ini Penjelasan Bamsoet

Minat terhadap Golden Visa sangat besar yang membuat investasi di Labuan Bajo melonjak drastis. (Traveloka.com)

Transisi energi di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dalam Sidang Tahunan MPR RI 2024 yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam pidatonya menegaskan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui upaya transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan.

Bamsoet menyadari bahwa transisi energi di Indonesia merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan investasi sangat besar dan tidak akan tuntas hanya dalam waktu singkat.

“Transisi energi ini adalah langkah strategis yang membutuhkan dukungan semua pihak dan tentunya tidak bisa diselesaikan hanya dalam tiga sampai lima tahun,” ujar Bamsoet saat menyampaikan pidatonya.

Selain itu, Bamsoet juga menyoroti keberhasilan strategi hilirisasi industri di Indonesia yang sudah memberikan hasil positif, terutama dalam sektor pengolahan mineral. Salah satu contohnya adalah peningkatan nilai investasi pada industri pengolahan nikel. Peningkatan ini tidak hanya menambah nilai ekspor nikel, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia.

Komitmen Indonesia terhadap transisi energi ini juga mencakup berbagai kebijakan yang mendorong penggunaan energi terbarukan. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional di masa depan.

Dalam Sidang Tahunan MPR RI 2024, yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan para tamu undangan, Bamsoet juga mengingatkan bahwa keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari sektor swasta dan masyarakat luas.

Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat mencapai targetnya dalam menekan emisi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

Transisi energi di Indonesia menjadi sangat relevan di tengah meningkatnya kesadaran global akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin di sektor energi terbarukan, terutama dalam pemanfaatan nikel sebagai bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menjalankan komitmennya terhadap transisi energi, sebuah langkah strategis menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Bamsoet menegaskan bahwa tantangan besar ini harus dihadapi dengan kerja sama dan investasi yang tepat agar Indonesia dapat mencapai tujuannya menjadi negara dengan ketahanan energi yang kuat dan ramah lingkungan.

Demikian informasi seputar perkembangan transisi energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.Com.

Tags: Bambang Soesatyo, Bamsoet, Bisnis, Ekonomi, Energi, Indonesia, Jakarta, Keuangan, Kompleks Parlemen Senayan, Transisi energi di Indonesia

You may also like...