Wadah UMKM Lokal: Tokopedia Jadi Tumpuan Sebarkan Produk UMKM!
E-commerce Tokopedia telah menegaskan bahwa platform mereka sepenuhnya diisi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM lokal. Hal ini mengindikasikan bahwa Tokopedia tidak menyediakan ruang untuk produk impor langsung atau lintas batas untuk berjualan di platform mereka. Selain itu, perusahaan ini juga menerapkan teknologi dan menginisiasi program-program tertentu guna meningkatkan kualitas produk-produk dalam negeri.
“Tokopedia saat ini adalah marketplace domestik 100% yang tidak memungkinkan adanya impor langsung atau lintas batas. Kita tidak memiliki data terkait persentase produk impor di Tokopedia,” ungkap Head of Regional Growth Expansion Tokopedia, Nafisah Wulandari, dalam acara Virtual Media Briefing Tokopedia: Hari Pahlawan, Tokopedia Dukung UMKM Berdayakan Difabel, Perempuan dan Petani untuk Berkarya secara daring, pada Rabu (8/11/2023).
Nafisah juga menjelaskan bahwa Tokopedia memberikan ruang seluas-luasnya bagi beragam pelaku UMKM lokal melalui program hyperlocal. Dengan teknologi geo-tagging, program tersebut memungkinkan Tokopedia untuk mengurasi berbagai produk UMKM agar dapat menjangkau konsumen di setiap daerah. Hal ini berarti pelaku UMKM tidak perlu berpindah ke kota besar untuk mencari pangsa pasar.
“Kami menerapkan teknologi geo-tagging untuk mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun mereka berada, tanpa harus pindah ke kota besar. Pelaku UMKM dapat menjual produknya di kotanya sendiri, sementara pembeli juga dapat memperoleh kebutuhan mereka secara beragam,” tambah Nafisah.
Menurut hasil riset internal Tokopedia yang bekerja sama dengan The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), program hyperlocal terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota yang menerapkannya. Dalam rentang waktu 2019-2021, pertumbuhan ekonomi mencapai 2,78% berkat program hyperlocal. Sementara itu, kabupaten/kota yang tidak menerapkan program tersebut hanya mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 1,26%.
Tokopedia juga mencatat bahwa terdapat lima provinsi yang mencatatkan peningkatan jumlah transaksi tertinggi di platform mereka melalui program hyperlocal, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, dan Sulawesi Selatan, dengan peningkatan rata-rata hampir 3%.
Sementara itu, lima provinsi dengan peningkatan nilai transaksi tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, dan Papua Barat. Peningkatan nilai transaksi di provinsi-provinsi ini rata-rata mencapai delapan kali lipat dari sebelumnya. Nafisah menambahkan, “Data ini menunjukkan bahwa inisiatif hyperlocal Tokopedia memberikan dampak positif dari masa pandemi hingga pasca pandemi.”
Selama rentang waktu Desember 2019 hingga Januari 2023, jumlah UMKM lokal yang berjualan di Tokopedia telah mencapai 7 juta penjual. Nafisah menjelaskan bahwa pertumbuhan UMKM tidak lepas dari sejumlah program yang disediakan perusahaan untuk para mitra, seperti Gudang Pintar Tokopedia, Pusat Edukasi Seller, Kelas Maju Digital, dan Waktu Indonesia Belanja.
Ia menegaskan bahwa sejumlah program tersebut merupakan bukti komitmen Tokopedia dalam meningkatkan daya saing dan mendorong UMKM Indonesia agar dapat berkembang. “Kami juga terus mendorong masyarakat Indonesia untuk bangga dengan produk-produk buatan Indonesia. Kampanye ini dapat dilihat melalui halaman utama kami,” jelasnya.
Demikian informasi seputar Tokopedia yang jadi wadah UMKM lokal. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.com.