Investasi di KIT Batang: SEG Solar Mulai Bangun Pabrik Panel Surya Terbesar

Pembangunan pabrik investasi di KIT Batang merupakan bagian dari program hilirisasi pasir silika. (Sijori.id)

Investasi di KIT Batang (Kawasan Industri Terpadu Batang) kembali menarik perhatian dunia dengan pelaksanaan peletakan batu pertama oleh SEG Solar Inc., perusahaan manufaktur panel surya asal Amerika Serikat. Investasi ini mencapai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp8 triliun, yang ditujukan untuk pembangunan pabrik panel surya terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.

Pembangunan pabrik investasi di KIT Batang merupakan bagian dari program hilirisasi pasir silika, yang akan memperkuat ekosistem industri panel surya di Indonesia.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Kepala BKPM, Nurul Ichwan menekankan pentingnya realisasi investasi di sektor ini guna mendukung pencapaian target bauran energi terbarukan sebesar 42 persen pada tahun 2030.

Saat ini, capaian bauran energi terbarukan Indonesia baru mencapai sekitar 14 persen, dan langkah ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan.

“Kami mendukung sepenuhnya investasi hilirisasi ini, karena selain meningkatkan nilai tambah industri, hal ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” ujar Nurul dalam keterangan resminya.

Namun, untuk mengoptimalkan manfaat dari investasi di KIT Batang ini, Nurul juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

SDM yang berkualitas dinilai penting agar Indonesia dapat memanfaatkan potensi hilirisasi dengan optimal, termasuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja lokal. Pabrik panel surya ini diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja dalam lima tahun mendatang, dengan luas lahan 40 hektar.

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian pra-kerja sama antara SEG Solar Inc., PT ATW Solar Manufaktur Indonesia, dan KIT Batang, yang ditandatangani pada Juni 2023 di Washington DC.

Pabrik investasi di KIT Batang diharapkan selesai pada 2025, dengan kapasitas produksi mencapai 5 gigawatt per tahun, yang sebagian besar akan diekspor ke Amerika Serikat, serta memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Dengan meningkatnya kebutuhan listrik nasional sebesar 4,1 persen per tahun dalam dekade mendatang, kontribusi dari proyek ini sangat diharapkan. Selain mendukung pemenuhan konsumsi energi, proyek ini juga memperkuat komitmen Indonesia untuk mencapai target energi terbarukan dan kontribusi pada Nationally Determined Contribution (NDC).

Demikian informasi seputar investasi di KIT Batang. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.Com.

Tags: AS, Bisnis, Ekonomi, Investasi, Investasi di KIT Batang, Kawasan Industri Terpadu Batang, Keuangan, KIT Batang, Realisasi Investasi

You may also like...