Jawab Faisal Basri, Jokowi dengan Tegas Sebut Kebijakan Hilirisasi Mineral Bakal Untungkan Indonesia
Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah memberikan tanggapan tegas terhadap kritik yang dilontarkan oleh ekonom senior Faisal Basri mengenai kebijakan hilirisasi di Indonesia. Dalam konteks ini, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tetap mendapatkan keuntungan besar dari hilirisasi mineral, khususnya dalam hal ekspor produk olahan nikel. Komentarnya muncul sebagai respons atas pandangan Faisal Basri yang menyatakan bahwa hilirisasi hanya menguntungkan China dan bahwa Indonesia hanya mendapatkan 10% dari total keuntungan.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa ketika nikel diekspor dalam bentuk bahan mentah, nilai ekspornya hanya mencapai sekitar Rp17 triliun setahun. Namun, melalui proses kebijakan hilirisasi, dimana nikel diolah menjadi beragam produk, nilai ekspornya melonjak tajam menjadi mencapai Rp510 triliun. Hal ini menegaskan bahwa hilirisasi mineral, khususnya nikel, memiliki potensi nilai ekonomi yang sangat besar untuk Indonesia.
Jokowi juga membeberkan manfaat ekonomi yang didapatkan negara dari proses kebijakan hilirisasi. Indonesia dapat mengambil berbagai jenis pajak dari ekspor produk olahan nikel ini, termasuk PPN, PPh badan dan karyawan, royalti tambang, bea ekspor, serta beragam PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pajak-pajak ini berkontribusi secara signifikan terhadap pendapatan negara.
Presiden Jokowi membuat perbandingan yang jelas dalam hal keuntungan yang didapatkan oleh Indonesia dari kebijakan hilirisasi nikel. Dibandingkan dengan nilai ekspor nikel mentah, keuntungan yang didapatkan dari ekspor produk olahan nikel jauh lebih besar. Dalam perspektif pajak, perbedaan tersebut sangat signifikan.
Dalam konteks hilirisasi nikel, Jokowi menjelaskan bahwa hal ini tidak hanya menguntungkan negara lain, seperti yang disebutkan oleh Faisal Basri. Indonesia juga mendapatkan manfaat dari proses hilirisasi ini, termasuk dalam hal penerimaan pajak dan pengembangan industri dalam negeri. Kesimpulannya, pernyataan tegas dari Presiden Jokowi memberikan pandangan yang berbeda mengenai keuntungan yang diperoleh Indonesia dari hilirisasi mineral, khususnya nikel.
Dalam penjelasannya, Jokowi menegaskan bahwa nilai ekspor yang melonjak dan manfaat pajak yang besar membuktikan bahwa hilirisasi mineral merupakan langkah yang menguntungkan bagi Indonesia, kontras dengan pandangan sebelumnya yang menyebutkan bahwa hanya China yang mendapat keuntungan. Artikel ini menggambarkan pandangan Jokowi dan mengklarifikasi manfaat yang dihasilkan dari kebijakan hilirisasi.