PLN dan IBC Jalin Kerja Sama: Standarisasi Perangkat Baterai Kendaraan Listrik Bakal Lebih Efektif dan Efisien?

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho menjelaskan bahwa standardisasi baterai sangat penting untuk efesien dan efektivas penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat. (Headtopics.com)

Dikabarkan bahwa PT PLN memberikan dukungan untuk langkah strategis Indonesia Battery Corporation (IBC) yang ingin mempermudah pengguna motor listrik (molis) melalui upaya standarisasi perangkat baterai. Dukungan tersebut tercermin dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara IBC dengan tiga manufaktur, yakni Gesits, Alva dan Volta di Jakarta pada Selasa, 28 Maret.

Pada ekosistem standarisasi perangkat baterai ini, PLN ikut andil berperan sebagai salah satu pemegang saham IBC. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan mempermudah pengguna molis melalui standarisasi dan beragam inovasi bagi ekosistem kendaraan listrik.

“Dengan sinergi ini maka fasilitas infrastruktur KBLBB dapat digunakan secara cross platform, mendorong standarisasi dan berbagai inovasi-inovasi lainnya dalam pengembangan, khususnya motor listrik,” kata Darmawan.

Menurut Darmawan, kolaborasi yang terjalin akan mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik guna mendorong akses dan pelayanan optimal bagi masyarakat, misalnya terkait penukaran baterai karena telah mengacu standarisasi perangkat baterai nasional. “Untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik lebih masif lagi di masyarakat dibutuhkan akses dan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Untuk itu, kolaborasi perlu dilakukan oleh semua pihak,” ujar Darmawan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IBC, Toto Nugroho menjelaskan bahwa standardisasi baterai sangat penting. Adapun perbedaan antara charging panel dan baterai meminimalisir pilihan masyarakat. Dengan standar yang baku dan sama, maka mendorong minat masyarakat memiliki kendaraan listrik.

“Ini adalah langkah yang sangat strategis, karena kita menginginkan platform hardware dan software terjadi standarisasi. Dengan keseragaman ini maka semua masyarakat bisa menikmati tanpa harus ragu ada perbedaan antara panel dan baterai,” ujar Toto.

Toto menambahkan, gambaran besar dari kerja sama ini layaknya kartu ATM bersama. Meski ada beberapa jenis mesin ATM yang berbeda atau berasal dari berbagai bank, namun jenis kartu ATM apapun bisa digunakan secara general. Jadi baterai kendaraan listrik dapat pula ditukar dengan mudah satu dengan lainnya dikarenakan mematuhi aturan standarisasi perangkat baterai. “Ini adalah hal-hal yang kami rencanakan, dan intinya buat kita apapun motor listriknya baterainya dari IBC dan listriknya dari PLN,” tambahnya.

Sementara, Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (GESITS), Bernardi Djumiril menyampaikan bahwa transisi dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik memang tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan proses penyempurnaan tanpa henti untuk menjawab kebutuhan pelanggan. Standarisasi perangkat baterai kendaraan listrik merupakan salah satu upaya yang dapat memaksimalkan penyebarannya ke masyarakat. “Kami bertiga di sini kompak untuk memberikan standarisasi baterai dari pengguna masing-masing, baik itu dari dimensi, connection, serta locker baterai, sehingga mampu memudahkan pelanggan,” kata Bernardi.

Tags: Alva, ATM, Ekosistem, Gesits, IBC, Indonesia Battery Corporation, Jakarta, Kartu ATM, Kendaraan Listrik, Mesin ATM, Molis, Motor Listrik, PLN, PT PLN, Standarisasi Perangkat Baterai, Volta

You may also like...