SKK Migas Kumpulkan Pengusaha Gas Alam Cair
Warning: Undefined variable $facebook_icon in /home/webroot/sahabatsinergi.com/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 118
Warning: Undefined variable $pinterest_icon in /home/webroot/sahabatsinergi.com/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 118
Warning: Undefined variable $email_icon in /home/webroot/sahabatsinergi.com/wp-content/plugins/code-snippets/php/snippet-ops.php(582) : eval()'d code on line 118
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumpulkan para pengusaha yang bergerak di bidang liquefield natuural gas (LNG) atau gas alam cair. Pengusaha yang berkumpul mulai dari produsen hingga konsumen gas alam.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan dalam pemanfaatan gas alam cair. Selain itu, jika melihat masa silam pada 1977 Indonesia telah mengekspor LNG ke Kepang melalui Kilang Badak, Bontang. Meski sudah ekspor, pemanfaatan LNG sangat minim. 35 tahun setelah 1977 yakni 2012, baru kargo pertama domestik dikirimkan dari Bontang ke FSRU Jawa Barat.
Amien mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya mengenjot pemanfaatan gas alam tersebut. Pemanfaatan tersebut bukan tunuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri. Tantangan yang sedang dihadapi saat ini adalah bagaimana memanfaatkan gas. Yang dimanfaatkan artinya gas tersebut dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali.
Untuk itu, SKK Migas mengundang sejumlah pengusaha gas alam untuk mencari cara guna mengoptimakan pemanfaatan LNG. Pemanfaatan LNG nantinya tidak hanya digunakan untuk industri atau pembangkit listrik saja melainkan ada beberapa hotel yang sudah memanfaatkannya.
Amien mencontohkan bahwa Hotel Hilton di Bandung telah memanfaatkan gas alam. Dalam pemanfaatan tersebut pihak hotel bekerjasama dengan penyalur. Sementara itu, penyalur memaso gas alam cari dari Bontang. Untuk masalah harga, Amien tidak mengetahui secara pasti. Yang jelas, pihak hotel telah menerima sumber energi berupa gas.
Direktur Utama PT Laras Ngarso Gede, Andy jaya Herawan mengungkapkan bahwa jika hotel ingin memanfaatkan gas alam maka harus mengeluatkan biaya US$ 20/mmbtu. Harga tersebut tergolong tinggi karea sebagai pemasok pihaknya harus menyesuaikan harga gas di hulu.
Andy menambahkan bahwa gas alam cair tersebut dipasok dari Bontang. Dan menurutnya, gas di hulu seharusnya lebih rendah hingga US$ 3 agar lebih kompetitif. Gas alam yang untuk hotel tidak hanya mempertimbangkan harga tetapi karena fokus terhadap lingkungan.