Bakal Tarik Utang Baru Senilai Rp696 T: Solusi Kemenkeu untuk Pembiayaan APBN 2023?

Sumber pembiayaan utang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 90-95 persen dan pinjaman sebesar 5-10 persen. (Detiknews.com)

Tahun ini, Kementerian Keuangan berkomitmen untuk menarik utang baru sebesar Rp696,4 triliun untuk membiayai APBN 2023. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto, menyatakan bahwa utang tersebut dibutuhkan untuk membiayai defisit sebesar Rp598,2 triliun dan pembiayaan non utang sebesar Rp98,2 triliun.

Sumber pembiayaan utang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 90-95 persen dan pinjaman sebesar 5-10 persen. Penerbitan SBN akan dilakukan dengan transparan dan lelang akan dilakukan bersamaan dengan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Cost of fund dalam penerbitan SBN ditentukan oleh suku bunga pasar dan dikelola oleh otoritas yang terkait untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan perekonomian.

Kementerian Keuangan berjanji untuk mengelola pembiayaan utang dengan baik dan transparan. Harapannya, hal ini akan berdampak positif pada perekonomian dan sektor keuangan Indonesia.

Tags: APBN, APBN 2023, Indonesia, Kemenkeu, Kementerian Keuangan, Keuangan Indonesia, SBN, SBSN, Suku Bunga, SUN, Surat Berharga Negara, Surat Berharga Syariah Negara, Surat Utang Negara, Utang

You may also like...