Kolaborasi Pertamina dan Bappenas Perkuat Transisi Energi Hijau di Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan trilema energi, yang mencakup ketahanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan. (Promediateknologi.id)

Di tengah tantangan global berupa triple planetary crisis, kolaborasi Pertamina dan Bappenas diupayakan untuk mencegah hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah di Indonesia supaya mempercepat transisi energi menuju ekonomi hijau.

Dalam langkah strategis untuk mencapai tujuan ini, PT Pertamina (Persero) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk memperkuat kolaborasi Pertamina dan Bappenas.

Dalam acara penandatanganan yang berlangsung pada Senin, 10 Juni 2024, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan energi.

“Kebutuhan energi kita tidak dapat dipenuhi dengan cara-cara konvensional saja. Saat ini, minyak dan gas bumi masih menjadi sumber energi primer dengan kontribusi masing-masing sebesar 30% dan 16%. Namun, kita perlu bergerak maju dengan fokus pada pengembangan energi yang rendah emisi,” ujar Suharso.

Indonesia menghadapi tantangan trilema energi, yang mencakup ketahanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan. Menurut laporan World Energy Council (2024), negara-negara yang berhasil dalam mengelola ketahanan energi adalah yang mampu menyeimbangkan ketiga aspek ini.

Hal ini menegaskan bahwa strategi ketahanan energi tidak hanya harus mempertimbangkan aspek ekonomi dan teknis, tetapi juga dampak lingkungan jangka panjang. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menggarisbawahi pentingnya aspek keberlanjutan dalam kolaborasi ini.

“Kami berterima kasih karena kerja sama ini memungkinkan Pertamina untuk sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kami tidak hanya fokus pada penyusunan kebijakan, tetapi juga aktif dalam implementasinya,” ungkap Nicke.

Salah satu inisiatif penting dari kolaborasi ini adalah pembentukan Pertamina Sustainability Expert, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan.

“Saya mengapresiasi inisiatif Pertamina dalam membentuk Pertamina Sustainability Expert. Kerja sama ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi tetapi juga mempercepat hilirisasi migas yang ramah lingkungan dan menjanjikan kesejahteraan,” jelas Suharso.

Kerja sama ini juga menegaskan komitmen Pertamina terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), yang diwujudkan melalui pelaksanaan Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi. Melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), Pertamina dan Bappenas berharap dapat mendorong efisiensi dan inovasi berkelanjutan dalam sektor energi.

Kolaborasi Pertamina dan Bappenas ini merupakan langkah awal yang konkret untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. “Ini adalah awal perjalanan kita bersama untuk mewujudkan dan mempercepat penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak, meningkatkan PDB, dan membawa kita menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Nicke.

Dengan kolaborasi ini, Pertamina dan Bappenas berharap dapat mengatasi tantangan trilema energi dan mendukung transisi energi yang berkelanjutan serta berkontribusi pada kesejahteraan bangsa dalam jangka panjang.

Demikian informasi seputar Kolaborasi Pertamina dan Bappenas untuk perkuat ketahanan energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Sahabatsinergi.Com.

Tags: Bappenas, Bisnis, Ekonomi, Ekonomi Hijau, Energi, Indonesia, Keuangan, Kolaborasi Pertamina dan Bappenas, pertamina, Transisi Energi

You may also like...